Saturday, 18 October 2014

JENIS-JENIS KARTUN

a. Kartun Gag
Merupakan gambar kartun yang dimaksudkan hanya sekedar sebagai gambar lucu atau olok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual. Kartun murni biasanya tampil menghiasi halaman-halaman khusus humor yang terdapat di surat kabar atau terbitan lainnya. Satu jaringan pembuat kartun murni yang terkenal adalah Kokkang yang karyanya banyak dimuat di berbagai terbitan.  Contoh gambar:

b. Kartun Editorial
Merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang mengomentari berita dan isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Sebagai editorial visual, kartun tersebut mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya sekaligus mencerminkan pula budaya komunikasi masyarakat pada masanya. Dewa Putu Wijana dalam disertasinya yang mengulas masalah aspek pragmatik dalam kartun, menyertakan bahwa kartun editorial merupakan visualisasi tajuk rencana surat kabar atau majalah yang membincangkan masalah politik atau peristiwa aktual. Oleh karena sifat inilah, kartun editorial sering disebut dengan kartun politik. Contoh kartun editorial yang terkenal di Indonesia adalah Oom Pasikom di Harian KOMPAS dan Keong di Harian Sinar Harapan. Beberapa kartunis terkenal yang intens dalam pembuatan kartun editorial antara lain Sibarani, G.M. Sudarta, Pramono. Johny Hidanat, Jaya Suprana serta, Dwi Koendoro. Contoh gambar:

c.  Kartun Karikatur
Sebenarnya kartun yang telah dilukis dengan melakukan perubahan atau wajah bentuk seseorang. Contohnya hidung menjadi besar atau mata kecil dan sebagainya. Kartun ini lebih menonjolkan karakter seseorang melalui bentuknya. Kartun ini juga menonjolkan dan memperbesarkan sifat atau kelemahan seseorang atau sesuatu kumpulan. Tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa kurang percaya orang ramai terhadap mereka, karena kelemahan-kelemahan itu. Kartun ini digunakan untuk mengkritik secara jenaka dan mempunyai maksud tersirat di sebalik karakter yang di reformasi. Contoh gambar:

d. Kartun Animasi
Ialah kartun yang dapat bergerak atau hidup secara visual dan bersuara. Kartun ini terdiri dari susunan gambar yang dilukis dan direkam seterusnya ditayangkan di televisi atau film. Kartun jenis ini merupakan bagian penting dalam industri perfilman pada masa ini. Contoh gambar:

e. Kartun Komik
Komik merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik terbentuk dari rangkaian gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan cerita yang pada setiap gambarnya terdapat balon ucapan sebagai narasi cerita dengan tokoh/karakter yang mudah dikenal. Contoh komik yang populer saat ini adalah komik buatan Jepang. Komik Jepang tidak hanya menampilkan cerita anak, tetapi juga menampilkan drama percintaan yang romantis. Komik buatan Jepang telah merajai perindustrian komik di Indonesia. Mulai dari serita lucu seperti Doraemon, Crayon Shincan, Kobo Chan, dan lain sebagainya. Namun, Indonesia juga memiliki komik-komik buatan dalam negeri yang tidak kalah kualitasnya. Baik dari segi grafis maupun ceritanya. Beberapa dekade lalu, komik Panji Tengkorak karya Hans Jaladara, Bende Mataram, Gundala sampai cerita Mahabrata pernah menghiasi perkomikan Indonesia. Pada saat ini perkembangan komik lokal tak sehebat komik buatan Jepang. Komik-komik lokal masih tetap bertahan pada terbitan secara bersambung di koran-koran ataupun majalah. Contoh komik:

Pengertian Kartun dan Ciri-Ciri Kartun




PENGERTIAN KARTUN

"Kartun" berasal dari bahasa Italia yaitu "Cartone" yang berarti kertas tebal.
Dalam bidang seni rupa, yang dimaksud dengan kartun adalah sketsa karya secara keseluruhan.
Sedangkan dalam bidang jurnalistik, kartun merupakan gambar lucu atau kritikan atau sindiran.

CIRI-CIRI KARTUN:
1. Gambarnya agak ringkas
2. Tidak banyak menggunakan kata-kata
3. Mudah dipahami dan mudah dikenali
4. Pesan biasanya lebih segar dan jelas

TOKOH-TOKOH YANG BERPERAN PENTING DALAM SEJARAH PEMBUATAN KARTUN

1.    Michael Angelo Buo Narotti
sumber gambar: http://www.librarising.com/astrology/celebs/michaelangelo.html

Pada masa Renaissance (abad ke-16), ia membuat karya kartun dengan teknik Fresco tentang kisah penciptaan manusia, dan sampai sekarang dapat dilihat di Kapel Sistine.
*Fresco= melukis pada dinding dalam keadaan basah
*Masa Renaissance= sebuah gerakan budaya yang sangat mempengaruhi kehidupan intelektual Eropa pada periode modern awal

2. Leonardo Da Vinci
sumber gambar: http://www.acikbilim.com/2012/10/dosyalar/ressamlikta-gizlenen-bilim-leonardo-da-vinci.html

Ia menggambar kartun yang berjudul “The Virgin and Child with St. Anne and St. John The Baptist” yang digambar di atas kertas dengan ukuran penuh. Ini merupakan pengembangan media gambar kartun hingga menjadi lukisan di atas kanvas dan permadani.

3.    Honore Daumier
sumber gambar: http://wwwpoetanarquista.blogspot.com/2012/02/pintura-honore-daumier.html

Honore Daumier adalah Bapak Kartun Modern. Ia yang pertama kali membuat karikatur pada abad ke-18 yang muncul di media massa seperti Koran dan majalah dengan gambar kartun para pemimpin Prancis. Bahkan ia sempat dipenjara karena telah membuat karikatur Raja Louis Philippe (Raja di Prancis). Kemudian pada tahun 1843, kartun mulai booming dan diadakanlah pameran besar dan kompetisi kartun yang dipelopori oleh Pangeran Albert (suami Ratu Victoria dari Inggris).

4.    John Leech
sumber gambar: http://irishdiaspora.blogspot.com/

Pada tahun 1843, ia membuat karya kartun dengan judul “Substance and Shadow” yang bertujuan untuk menyindir pembangunan Fresco di New Palace of Westminster. Pada saat itulah kartun mulai dipopulerkan sebagai sindiran.

5.    David Low
sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Sir_David_Low

Sir David Low merupakan kartunis editorial yang berasal dari Selandia Baru, pada tahun 1900 ia membuat kartun dengan judul “Kolonel Blimp” yang menceritakan tentang sosok militer tua yang reaksioner.
“Colonel Blimp”
sumber gambar: http://news.bbc.co.uk/olmedia/1970000/images/_1974819_blimp150.jpg


6. Eadweard James Muybridge
sumber gambar: http://en.wikipedia.org/wiki/Eadweard_Muybridge


Tahun 1930-1940 adalah terkenalnya buku-buku komik. Sedangkan tahun 1935-1945 (pasca perang dunia II) merupakan masa popularitas komik-komik humor. Disitulah awal munculnya ide membuat film kartun animasi. Pada awalnya kartun bergerak (animasi) digambar langsung pada blok kotak kayu dengan menggunakan pensil atau pulpen yang kemudian diukir. Kemudian Eadweard Muybridge mencoba mengolah beberapa hasil jepretan foto seekor Kuda menjadi gambar animasi. Disitulah awal pembuatan film animasi yang saat ini sering kita tonton, dan tampilan visualnya semakin hebat.

Referensi: 
http://www.librarising.com/astrology/celebs/michaelangelo.html
http://www.acikbilim.com/2012/10/dosyalar/ressamlikta-gizlenen-bilim-leonardo-da-vinci.html
http://wwwpoetanarquista.blogspot.com/2012/02/pintura-honore-daumier.html
http://irishdiaspora.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sir_David_Low
http://news.bbc.co.uk/olmedia/1970000/images/_1974819_blimp150.jpg
http://en.wikipedia.org/wiki/Eadweard_Muybridge



SEJARAH BATIK (HISTORY OF BATIK)

























Referensi: Haque Marissa dan Ayu Meta. 2012. Batik Lukis Basu SD. Jakarta: Kaki Langit Kencana.

Friday, 3 October 2014

KONSISTENSI PENGULANGAN MOTIF

1. Teknik full repeat
menciptakan ornamen dengan menyusun motifnya melalui pengulangan secara penuh dan konsisten

2. Teknik full drop repeat
teknik penciptaan ornament dengan menyusun motifnya melalui pengulangan yang digeser/diturunkan kurang dari setengahnya. Dalam arti penempatan motif selalu diturunkan kurang dari setengah posisi motif sebelumnya.

3. Teknik full half repeat
Teknik penciptaan ornamen dengan menyusun motifnya melalui pengulangan yang digeser/diturunkan setengahnya. Dalam arti penempatan motif selalu diturunkan setengah dari posisi motif sebelumnya.
4. Teknik rotasi
Teknik penciptaan ornamen dengan menyusun motifnya secara berulang, memutar bertumpu pada satu titik pusat.

5. Teknik reverse
Teknik penyusunan motif pada ornamen dengan cara berhadap-hadapan atau berlawanan arah sejajar satu dengan yang lain.

6. Teknik interval
Teknik penyusunan ornamen dengan menempatkan motifnya secara selang-seling menggunakan dua motif berbeda.

7. Teknik random
Teknik penyusunan motif secara acak tanpa ada ikatan pola tertentu. Beberapa pola ditempatkan secara menyebar bebas.


Sumber: Budiyono, dkk. (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Depdiknas.