Tuesday 20 July 2021

SENI LUKIS

Mata Pelajaran Seni Budaya

Bab Seni Rupa

Kelas IX

Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2021/2022

Sumber buku: Seni Budaya Kelas IX, Kemdikbud (2015)


A. PENGERTIAN SENI LUKIS

Seni lukis merupakan cabang dari ilmu seni rupa, biasanya berwujud dua dimensi. Unsur-unsur pokok yang terdapat di dalamnya yaitu garis dan warna. 

Menurut Soedarso, SP (1990:11) Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan gagasan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.

Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas seperti tema, corak, atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.


B. ALIRAN GAYA LUKISAN

Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran seni lukis dibedakan menjadi tiga yaitu: 1) representatif, 2) deformatif, 3) non representatif. Berikut ini penjelasannya:

1. Representatif

Representatif merupakan perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk representatif adalah sebagai berikut:

a. Naturalisme
Basuki Abdullah dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: belitung.tribunnews.com)

Aliran yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau pun warna serta gelap terang dibuat dengat seteliti mungkin. Pelukis yang beraliran naturalisme antara lain: Basuki Abdullah, Wakidi, Abdullah Suryabroto, Mas Pringadi, Claude Rubens, dan Constabel.

b. Realisme

Dullah dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: galeri-nasional.or.id)

Aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya, tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. 
Pelukis yang beraliran realisme antara lain: Trubus, Wardoyo, Tarmizi, Dullah.

c. Romantisme

Raden Saleh dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: senirupa.id)

Aliran yang bersifat imajiner, melukiskan cerita-cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat, atau kejadian yang romantis. Pelukis yang beraliran romantisme antara lain: Raden Saleh, Fransisco Goya, Turner.

2. Deformatif

Perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Aliran lukis yang tergolong deformatif antara lain: 

a. Ekspresionisme
Affandi dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: senirupa.id)

Aliran yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya.  
Pelukis yang beraliran ekspresionisme antara lain: Vincent Van Gogh, dan Affandi.

b. Impressionisme
Claude Monet dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: wikiart.org)

Aliran yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Pelukis yang beraliran impressionisme antara lain: Claude Monet, Paul Cezzane, Georges Seurat, Paul Gauguin, dan S.Sudjojono.

c. Surealisme
Salvador Dali dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: wikiart.org)


Aliran yang kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering di dalam mimpi, pelukis berusaha mengabaikan bentuk-bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa dari objek untuk menghasilkan kesan tertentu tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Pelukis yang beraliran surealisme antara lain: Salvador Dali.

d. Kubisme
Pablo Picasso dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: senirupa.id)

Aliran yang penggambarannya berupa bentuk dasar, atau bidang, seperti kubus atau persegi tetapi bentuknya masih terkait bentuk pengamatan objek seperti manusia dan benda mati. Pelukis yang beraliran kubisme antara lain: Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, dan Fajar Sidik.


3. Non representatif

Amri Yahya dan Karya Lukisannya
(Sumber Gambar: javadesindo)

Merupakan suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Pada prinsipnya lebih menekankan unsur-unsur formal yaitu struktur, unsur seni rupa dan prinsip estetik. Lukisan dengan gaya non representatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apa pun. Pelukis yang beraliran non representatif antara lain: Amry Yahya, dan Fajar Sidik.

C. TEMA SENI RUPA MURNI

Dalam melukis, tentunya pelukis memiliki ide dan ungkapan ekspresi yang berbeda antara satu pelukis dengan yang lainnya. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh sudut pandang yang berbeda sesuai dengan suasana, waktu, kondisi geografis, dan pengalaman hidup. Berikut ini tema dalam membuat karya seni rupa murni:

1. Hubungan antara manusia dengan dirinya

Untuk menuangkan ide dan ekpresi ke dalam bentuk lukisan, pengungkapannya menggunakan potret diri sendiri.

2. Hubungan antara manusia dengan manusia lain

Untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, pelukis terinspirasi objek yang ada disekitarnya seperti keluarga, teman, tetangga, atau pun seseorang yang ada dalam pikirannya.

3. Hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya

Alam sekitar seperti pegunungan, laut, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang, sungai merupakan ungnkapan cita rasa pelukis dalam menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk lukisan.

4. Hubungan antara manusia dengan benda

Benda-benda di sekitar memiliki keunikan tersendiri untuk menjadi objek lukisan, seperti gelas, cangkir, teko, kendi, vas bunga, buah-buahan dan benda-benda mati lainnya.

5. Hubungan antara manusia dengan aktivitasnya

Terkadang aktivitas manusia menjadi momen yang ingin diabadikan oleh pelukis ke dalam karyanya, seperti aktivitas menari, berdagang di pasar, membajak sawah, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya.

6. Hubungan antara manusia dengan alam khayal

Ide dan imajinasi terkadang melintas dalam pikiran saat kondisi sadar atau sedang tertidur. Itulah yang menjadikan inspirasi pelukis dalam membuat karya, contohnya adalah karya lukis surealisme.


D. ALAT DAN BAHAN BERKARYA SENI LUKIS

Berikut ini medaia alat dan bahan yang digunakan dalam membuat karya lukisan:

1. Pensil

Pensil dengan berbagai kode
(Sumber Gambar: kelashiro.com)

    Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan dan kehitaman karbon. Terbagi menjadi 2 macam kode yaitu H dan B. Pensil H warnanya kurang hitam dan teksturnya keras, mulai dari kode H, 2H, 3H, sampai dengan 6H. Sedangkan pensil dengan kode B memiliki tekstur karbon yang lunak dan hitam. Pensil dengan kode H cocok untuk membuat sketsa atau gambar proyeksi, sedangkan pensil dengan kode B cocok untuk menggambar bentuk, dan ilustrasi.

2. Pensil Arang (Conte)

Pensil Conte
(Sumber Gambar: ewafebri.com)

    Terbuat dari arang halus, warnanya hitam pekat, dan agak sulit untuk dihapus. Cocok untuk menggambar atau melukis potret.

3. Pastel atau Crayon

Crayon dan Pastel
(Sumber Gambar: design.onmedianet.com)

    Pastel dan Crayon sekilas terlihat sama, padahal sebenarnya berbeda dari segi bahan yang digunakan. Pastel terbuat dari bahan kapur dan bahan cair pengikat pigmen warna. Warna yang dihasilkan cenderung lembut. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin dan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras. Warna yang dihasilkan cenderung mengkilap dan berminyak.

4. Pena/Bolpoin/Alat yang menggunakan tinta

1) Pena, 2) Bolpoin
(Sumber Gambar: jakartanotebook.com dan kabarbanyuwangi.info)

    Alat gambar yang terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuknya, dan diisi dengan menggunakan media tinta.

5. Tinta bak

Tinta Bak
(Sumber Gambar: Shopee)

    Disebut juga tinta cina, warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika terkena air. Untuk penggunaannya terlebih dulu dicampurkan air agar tidak terlalu pekat.

6. Cat

1) Cat Akrilik, 2) Cat Poster, 3) Cat Air, 4) Cat Minyak
(Sumber Gambar: Alibaba, Bukalapak, Elevania, Shopee)

    Ada dua macam cat berdasarkan cara penggunaannya:
    1) Cat berbasis air, untuk menggunakannya dicampurkan air sesuai kebutuhan.  
        Pengaplikasiannya mudah, dan cepat kering. Contohnya cat air, cat poster, dan cat 
        akrilik.
    2) Cat berbasis minyak, menggunakannya dicampurkan minyak khusus cat. Warnanya 
        lama kering, dan tidak mudah luntur. Contohnya cat minyak.

7. Kuas

Macam-Macam Kuas Lukis
(Sumber Gambar: dictio.id)

    Kuas merupakan alat untuk menyapukan cat ke atas media lukis seperti kertas atau kanvas. Kuas memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Untuk kuas dengan bentuk ujungnya pipih, dan keras cocok untuk cat berbasis minyak. Sedangkan kuas dengan bentuk ujungnya bulat dan meruncing serta berbahan bulu maka cocok untuk cat berbasis air. Untuk menyapukan area bidang, maka memilik ukuran kuas yang lebar dan besar. Sedangkan untuk membuat garis atau titik maka menggunakan kuas yang kecil dan ujung bulunya runcing.

8. Pisau Palet

Pisau Palet
(Sumber Gambar: dictio.id)

    Alat yang terbuat dari aliminium tipis. Fungsinya sama seperti kuas, tetapi goresan yang dihasilkan memiliki efek timbul. Terdapat berbagai ukuran ada yang runcing, lebar dan membulat.

9. Palet

Palet Lukis Berbahan Plastik dan Kayu
(Sumber Gambar: AlieExpress dan Ronie Art)

    Alat yang digunakan sebagai wadah menaruh cat dan air, atau cat dan minyak. Agak penggunaan cat bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
    

E. TEKNIK MELUKIS BERDASARKAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Berikut ini beberapa teknik dalam melukis yaitu:

1. Lukisan Tempera

Lukisan Tempera
(Sumber Gambar: dictio.id)

    Lukisan yang sudah dikenal pada zaman renaissance, dengan teknik mencampurkan cat menggunakan bahan perekat seperti putih telur dan sagu. Kemudian diaplikasikan pada permukaan dinding dan berfungsi sebagai penolak bala.

2. Lukisan Al Fresco

Lukisan Al Fresco
(Sumber Gambar: Wikipedia)

    Pengaplikasian teknik ini yaitu pada media dinding yang masih basah dengan ditaburi bahan perekat. Lukisan dengan teknik al fresco yang terkenal terdapat istana Vatikan.

3. Lukisan Al Secco

Lukisan Al Secco
(Sumber Gambar: dictio.id)

    Hampir sama dengan teknik al freco, hanya saja menggunakan media dinding yang kering. Lukisan yang terkenal dibuat oleh Leonardo Da Vinci di Gereja Santa Maria, Kota Milan, Italia.

4. Lukisan Mozaik

Lukisan Mozaik
(Sumber Gambar: pelajarindo.com)

    Lukisan mozaik dibuat dengan teknik menempelkan bahan pecahan atau lempengan seperti kaca berwarna-warni, keramik, poselen, kertas, batu, bahkan potongan kayu pada media dinding. Lukisan yang dibuat dari potongan kayu disebut intersia.

5. Lukisan Kaca

Lukisan Kaca
(Sumber Gambar: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

    Lukisan kaca dibuat dari bahan utama kaca kemudian ditambahkan bahan timah, kuningan, dan tembaga untuk menyambungnya. Lukisan kaca pertama kali diperkenalkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai pelengkap arsitektur. Kemudian terkenal pada zaman renaissance sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan-bangunan besar seperti istana dan tempat peribadatan. Di Indonesia teknik lukis kaca dikembangkan di Cirebon, Jawa Barat.

6. Lukisan Cat Minyak (Plakat)

Lukisan Minyak
(Sumber Gambar: elblogdelosidiotas)

    Lukisan cat minyak medianya adalah kanvas yang berupa kain sudah dilapisi dengan cat dasar, sehingga ketika dipakai melukis tidak tembus ke belakang. Wadah cat minyak seperti tube timah, dan bentuk catnya seperti pasta. Biasanya penggunaannya dicampur
lijn-olie

7. Lukisan Cat Air (Aquarel)

Lukisan Cat Air
(Sumber Gambar: imural)

    Teknik
aquarel adalah teknik yang digunakan dengan cara menyapukan warna tipis  sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan cat air adalah kertas. Bahan cat air berbentuk pasta, dan penggunaannya dengan cara dicampur air.

8. Lukisan Cat Akrilik

Lukisan Cat Akrilik
(Sumber Gambar: Shopee)

    Lukisan yang menggunakan cat akrilik cenderung berwarna cerah menyala. Selain pada kanvas, cat akrilik juga dapat diaplikasikan pada media sepatu, tas, atau media kain lainnya.

9. Lukisan Batik

Batik Lukis
(Sumber Gambar: kibrispdr.org)

    Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan cara membatik pada umumnya, yaitu dengan cara menutupi permukaan kain dengan malam lilin (wax) secara terpola. Kemudian dicelupkan ke pewarna tekstil atau pewarna alam.


F. PROSES MELUKIS

Berikut ini merupakan proses atau langkah-langkah melukis:
1. Memunculkan Gagasan
    Untuk memunculkan gagasan kreatif dapat dilakukan dengan cara:
    a. Mengembangkan imajinasi
    b. Melihat objek secara langsung
    c. Melihat dari buku atau majalah
    d. Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan
    e. Mengunjungi kegiatan seni lukis (pameran), atau ke museum

2. Media Berkarya (Alat dan Bahan)
    Media yang digunakan untuk berkarya seni lukis diantaranya:
    a. Menggunakan kertas, seperti kertas karton, manila, padalarang, atau HVS.
    b. Menggunakan tembok, dinding, papan, atau media yang lebar lainnya.
    c. Menggunakan media alternatif seperti kaca, cangkang telur, atau permukaan benda 
        lainnya.
    d. Menggunakan cat minyak, cat air, cat akrilik, cat tembok, crayon, atau pastel.

3. Menentukan Teknik
    Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya:
    a. Teknik aquarel (warna transparan)
    b. Teknik plakat (warna tebal)
    c. Teknik goresan ekspresif seperti menggunakan jari, kuas, atau pisau palet
    d. Teknik warna tebal dan bertekstur
    e. Teknik timbul (mozaik)

4. Membuat Sketsa
            Membuat gambar rancangan secara global, tidak detail, dan biasanya hanya berupa 
    goresan singkat. Sehingga kemudian dapat dilanjutkan prosesnya untuk melukis.

5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan
    Setelah melakukan beberapa tahapan tadi, selanjutnya yaitu masuk pada proses akhir 
    sebagai berikut:
     a. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek utama (positif) dan pada latar 
         belakangnya (negatif).
     b. Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan dan 
         penentuan gelap terang.

Langkah-langkah tersebut tidak sepenuhnya dapat dijadikan acuan pokok, karena teknik, media, alat serta bahan yang digunakan dalam melukis mungkin berbeda-beda.


No comments:

Post a Comment